Monday, May 25, 2015

(18) Ayu Rizqy : Aku Bangga Menjadi Relawan

Pagi ini Aku seperinya akan telat masuk ke sekolah karena Aku berangkat dari rumah pukul 06.45 sedangkan waktu untuk sampai ke sekolahku sekitar 20 menit. Akhirnya Aku memutuskan untuk dianter oleh Ayahku menggunakan motor, setidaknya menggunakan motor bisa lebih cepat dari pada menggunakan angkutan umum. Ditengah perjalanan ketika Aku sedang asyik melihat pemandangan sekitar yang penuh dengan pohon-pohon, ada kejadian yang membuatku histeris.
Aku melihat sesosok kakek tua yang tak berdaya ketika berjalan jatuh di pinggir jalan yang penuh dengan kerikil sedangkan ada seorang lelaki yang berada disekitar kakek tua itu, namun Dia pura-pura tak melihatnya. Aku langsung menepuk pundak Ayahku dan memintanya berhenti. “Yah berhenti sebentar, itu ada kakek-kakek yang jatuh dipinggir jalan” Ayahku pun langsung memberhentikan motor, dan Aku langsung berlari menuju kakek tersebut.
            Aku bersama Ayahku berusaha mendudukan Kakek tersebut yang tadi jatuh. Aku lihat lelaki yang tadi jaraknya tidak begitu jauh dari Kakek langsung datang dan ikut membantu. Namun sayang, Dia baru membantu saat Kami datang. Namun tak apalah, setidaknya ada jiwa menolong sesama. Aku langsung bertanya kepada Kakek itu “Kakek kenapa?”, “Nggak papa, Kakek Cuma lemes dan akhirnya terjatuh” jawab Sang Kakek. “Memangnya Kakek mau kemana?” tanyaku kepada kakek itu sambil memijat kakinya “Mau ke Purbalingga Nak, lagi nunggu angkot”, “Yasudah Saya stopin angkot ya Kek?” Aku langsung beranjak berdiri menengok kearah kanan melihat angkot yang akan melintas dan menyetopkannya untuk Kakek ini.
            Alhamdulillah, ada angkot yang lumayan sepi, Kakek ini pasti bisa duduk dengan nyaman. Aku memberikan pesan kepada Kakek untuk berhati-hati ketika sampai di Purbalingga nanti dan memberikan botol air mineral sangu Ku untuk Kakek yang baru saja Aku tolong. Kakek itu hanya mengucapkan terimakasih dan memegang pundak sambil tersenyum, tak hanya kepada Ku tetapi memberikan ucapan terimakasih dan senyuman kepada Ayahku.
            Setelah angkot itu pergi dan menghilang dari pandangan Ku. Aku memberikan ucapan terimakasih juga kepada Lelaki yang turut membantu Kakek yang jatuh tadi. “Terimakasih Mas sudah ikut membantu Kakek tadi. Semoga amal Mu diterima oleh Allah ya Mas, dan menjadi pahala. Amin”. Aku pun langsung berpamitan kepada Lelaki tersebut dan melanjutkan perjalanan menuju sekolah.
            Ditengah perjalanan Aku tersenyum dan merasa ingin semakin banyak membantu orang lain. Aku menyadari masih banyak orang didunia ini yang membutuhkan pertolongan sukarelawan dari Kita sebagai manusia yang peduli akan pentingnya tolong menolong.  Menolong seseorang itu bisa Kita lakukan dimana saja, kapan saja, siapa saja. Meskipun itu bukan ditempat Kita sendiri, dan bukan orang yang Kita kenal. Insyaallah apa yang telah Kita perbuat untuk sesama dengan rasa ikhlas tanpa pamrih akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.
            Hari ini Aku telah melakukan satu hal yang bermanfaat untuk orang lain meskipun Aku harus telat masuk sekolah. Yang terpenting Kakek itu tadi sudah Ku bantu. Aku bertekad setiap hari harus melakukan hal yang bermanfaat untuk orang lain. Jika bukan Kita yang peduli, siapa lagi? Aku bangga menjadi relawan!  

No comments:

Post a Comment