Pagi ini Aku seperinya akan telat masuk ke sekolah
karena Aku berangkat dari rumah pukul 06.45 sedangkan waktu untuk sampai ke
sekolahku sekitar 20 menit. Akhirnya Aku memutuskan untuk dianter oleh Ayahku
menggunakan motor, setidaknya menggunakan motor bisa lebih cepat dari pada
menggunakan angkutan umum. Ditengah perjalanan ketika Aku sedang asyik melihat
pemandangan sekitar yang penuh dengan pohon-pohon, ada kejadian yang membuatku
histeris.
Aku melihat sesosok kakek tua yang tak berdaya ketika berjalan jatuh
di pinggir jalan yang penuh dengan kerikil sedangkan ada seorang lelaki yang
berada disekitar kakek tua itu, namun Dia pura-pura tak melihatnya. Aku
langsung menepuk pundak Ayahku dan memintanya berhenti. “Yah berhenti sebentar,
itu ada kakek-kakek yang jatuh dipinggir jalan” Ayahku pun langsung
memberhentikan motor, dan Aku langsung berlari menuju kakek tersebut.
Aku
bersama Ayahku berusaha mendudukan Kakek tersebut yang tadi jatuh. Aku lihat
lelaki yang tadi jaraknya tidak begitu jauh dari Kakek langsung datang dan ikut
membantu. Namun sayang, Dia baru membantu saat Kami datang. Namun tak apalah,
setidaknya ada jiwa menolong sesama. Aku langsung bertanya kepada Kakek itu
“Kakek kenapa?”, “Nggak papa, Kakek Cuma lemes dan akhirnya terjatuh” jawab
Sang Kakek. “Memangnya Kakek mau kemana?” tanyaku kepada kakek itu sambil
memijat kakinya “Mau ke Purbalingga Nak, lagi nunggu angkot”, “Yasudah Saya
stopin angkot ya Kek?” Aku langsung beranjak berdiri menengok kearah kanan melihat
angkot yang akan melintas dan menyetopkannya untuk Kakek ini.
Alhamdulillah,
ada angkot yang lumayan sepi, Kakek ini pasti bisa duduk dengan nyaman. Aku
memberikan pesan kepada Kakek untuk berhati-hati ketika sampai di Purbalingga
nanti dan memberikan botol air mineral sangu Ku untuk Kakek yang baru saja Aku
tolong. Kakek itu hanya mengucapkan terimakasih dan memegang pundak sambil tersenyum,
tak hanya kepada Ku tetapi memberikan ucapan terimakasih dan senyuman kepada
Ayahku.
Setelah
angkot itu pergi dan menghilang dari pandangan Ku. Aku memberikan ucapan
terimakasih juga kepada Lelaki yang turut membantu Kakek yang jatuh tadi.
“Terimakasih Mas sudah ikut membantu Kakek tadi. Semoga amal Mu diterima oleh
Allah ya Mas, dan menjadi pahala. Amin”. Aku pun langsung berpamitan kepada
Lelaki tersebut dan melanjutkan perjalanan menuju sekolah.
Ditengah
perjalanan Aku tersenyum dan merasa ingin semakin banyak membantu orang lain.
Aku menyadari masih banyak orang didunia ini yang membutuhkan pertolongan sukarelawan
dari Kita sebagai manusia yang peduli akan pentingnya tolong menolong. Menolong seseorang itu bisa Kita lakukan
dimana saja, kapan saja, siapa saja. Meskipun itu bukan ditempat Kita sendiri,
dan bukan orang yang Kita kenal. Insyaallah apa yang telah Kita perbuat untuk
sesama dengan rasa ikhlas tanpa pamrih akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Hari ini Aku telah melakukan satu hal yang bermanfaat
untuk orang lain meskipun Aku harus telat masuk sekolah. Yang terpenting Kakek
itu tadi sudah Ku bantu. Aku bertekad setiap hari harus melakukan hal yang
bermanfaat untuk orang lain. Jika bukan Kita yang peduli, siapa lagi? Aku
bangga menjadi relawan!
No comments:
Post a Comment