Sunday, May 17, 2015

(7) Nurul Tri : Melawan Ketakutan Mencegah Kehilangan

Masyarakat modern mulai menganggap donor darah sebagai sebuah gaya hidup dan tindakan yang terpuji dalam kaitannya dalam hal menolong sesama.  Namun seringkali orang mengurungkan niatnya untuk melakukan donor darah dengan berbagai faktor, contohnya takut terhadap jarum. Hal ini tentunya wajar mengingat jarum yang dipergunakan untuk proses donor darah cukup besar. Penggunaan jarum yang besar itu tentunya untuk mempercepat proses pendonoran darah dan meminimalisir rasa sakit yang dirasakan oleh pendonor.

Ketakukan terhadap jarum pernah saya alami, padahal saya ingin mendonorkan darah. Akan tetapi ketika saya memberanikan diri untuk mendonorkan darah, maka pikiran dan tubuh saya ikut merasakan perasaan positif serta mempermudah proses pendonoran darah. Hal ini didasarkan pada rasa takut kehilangan. Saat itu Tante saya yang terkena kanker membutuhkan transfusi darah sebanyak 5 kantong. Sehingga keluarga bahu membahu untuk berusaha mendonorkan darah. Tidak mudah memang untuk melawan ketakutan terhadap jarum, tetapi perasaan takut kehilangan membuat saya memberanikan diri saya untuk menyumbangkan darah saya. Sejak saat itu, hingga saat ini, saya rutin mendonorkan darah setiap 3 bulan sekali.

Tidak ada orang yang ingin merasakan kehilangan, apalagi hal ini disebabkan oleh kurangnya stok darah yang tersedia. Begitu banyak orang yang sedang berjuang melawan penyakitnya dan bertahan untuk hidup, untuk menghindari kehilangan yang dirasakan oleh keluarganya. Darah, menjadi sangat berarti karena darah tidak dapat dibuat oleh manusia. Namun manusia mampu memberikan manfaat bagi sesamanya yang membutuhkan dengan mendonorkan darah dan menyelamatkan kehidupan. Sehingga saya mengajak semua orang yang pernah merasa ketakutan untuk mendonorkan darah karena jarum, untuk melawan ketakutannya terhadap jarum dan mendonorkan darahnya untuk mencegah kehilangan yang mungkin akan dirasakan oleh orang lain akibat kurangnya stok darah yang tersedia.


Karena dengan melawan ketakutan, kita mampu mencegah kehilangan.

No comments:

Post a Comment