Aku adalah pemudi Indonesia umurku belasan
tahun namun mimpiku melebihi siapapun. Bagiku prinsip-prinsip dasar adalah
kepridian setiap manusia, seperti apa diriku maka itulah prinsip dasar hidupku.
Dan prinsiplah yang membangun jiwa kehidupan batinku. jadi, kita harus memiliki
prinsip hidup yang baik jika kita ingin kehidupan kita baik. Menurutku ke tujuh
prinsip dasar PMI adalah prinsip yang mulia dan prinsip tersebutlah yang harus tertanam
di dalam benak kita, ke tujuh prinsip tersbut mengajarkan kita akan kepribadian
seorang manusia sebenarnya.
Akhir kehidupan taklah sepahit penderitaan
ketika proses kehidupan di mulai, karena itu jika kesulitan menghampirimu hal
tersebut bukanlah racun bagi masa depanmu. Jika aku mengatakan aku adalah
manusia sempurna maka aku adalah manusia yang sombong, jika aku mengatakan aku
manusia yang baik, hanya orang yang dapat menilaiku. Maka dari itu aku bukanlah
orang yang tak luput dari dosa dan kekurangan namun dibalik semuanya ku mencoba
menjadi seseorang yang bermanfaat bagi orang lain, termasuk bundaku.
Aku adalah seorang siswi SMA yang tidak
seberuntung teman-temanku, yang di lahirkan dalam keluarga yang kaya dan
memiliki segalanya. Aku hanyalah anak seorang petani yang alhamdulillah bisa
makan 3 x sehari sudah sangat bersyukur. Namun kekuranganku tidak menjadikankanku
anak yang berputus asa. Bahkan dengan kekurangan yang kumiliki dan pengalamanku,
menjadikaknku seorang anak yang igin menolong.
Dari sejak aku SD aku sudah bisa
berjualan, yaaa setidaknya mengurangi beban bunda untuk uang jajanku. Berkebun
membantu orang tua dan kesawah. Semuanya kulakukan semata-mata karena tak sanggup melihat orang tuaku berkeringat di sawah sementara aku hanya
tinggal diasrama, jadi ketika minggu perpulangan jika anak lain mengahabiskan
liburnya bertamasya, maka aku akan menolong bundaku ke sawah. Dari sejak kecil
bunda tidak pernah menyuruhku kesawah, bunda hanya menyuruhku belajar dan terus
belajar agar kelak aku tak seperti dirinya. Namun menurutku ilmu pertanian, perkebunan dan
jualan kecil-kecilanku hari ini akan sangat berguna untuk kehidupanku kelak. Karena
kerelaan tersebutlah menjadikanku tidak merasa terpaksa, sedih dan malu dengan
kehidupanku hari ini.
Di
sela-sela waktu yang sempit kusempatkan diri untuk membantu anak-anak lain,
baik yang seumuran maupun yang tidak. Setidaknya dengan memiliki sedikit
kemampuan dalam pelajaran maka kusempatkan mengajarkan ilmu-ilmu yang kupunya.
Walaupun terkadang ilmu yang kusampaikan hanyalah hal biasa namun bagi
adik-adik kecil di TPA kampungku hal tersebut adalah hal yang luar biasa. Tanpa
meminta balasan dan bahkan gajipun hanya ada setahun 1 x, namun bukan itu yang
kuperlukan mencerdaskan anak bangsa adalah kewajiban bersama. Mimpiku adalah
mendirikan perusahaan dimana para pekerjanya adalah wanita yang berekonomi
rendah, agar mereka tidak memperkerjakan anak-anaknya. Aku ingin semua ibu sama
seperti ibuku yang tidak memaksa anak-anaknya untuk bekerja namun, menimba ilmu
yang setinggi-tingginya.
Sebenarnya
semua prinsip itu sama yang berbeda hanyalah tingkatan keseriusan dalam memegang teguh prinsip yang kita punya.
Jika aku berprinsip kesukarelaan adalah hal yang utama, bagiku memberi haruslah
dengan hati yang tulus dan berharap agar orang yang kita beri akan menjadi
lebih baik dengan bantuan yang kita berikan. Untuk apa memberi 1 peti emas jika
menyusahkan orang yang kita beri karena kesulitan dalam menjaganya, bukankah
lebih baik memberi sesuap ilmu agar hidupnya lancar untuk kedepan.
ketulusannya terasa puoool,
ReplyDeletesalam kenal martha...