Sunday, May 31, 2015

(23) Muksalmina : Prinsip Kemanusiaan Terhadap Warga Asing


Beberapa waktu lalu, imigran asal Rohingya kembali terdampar di perairan bumi Serambi Mekah. Kali ini jumlahnya memang tak sebanyak yang sebelumnya, namun kondisinya sama-sama memprihatinkan.
  

Mengingat kejadian tersebut,memori saya kembali terulang ketika imigran asal Bangladesh terdampar di teluk Sabang sekitar tiga tahun yang lalu. Kota kecil yang memiliki keindahan terumbu karang ini menjadi tempat yang aman bagi mereka selama beberapa waktu sebelum dikembalikan ke negara asalnya.


Berbekal rasa kemanusiaan,saya dan beberapa teman saya yang tergabung dalam organisasi Palang Merah Remaja (PMR) menggalang dana disekolah.bukan hanya berupa uang,namun juga pakaian-pakaian yang sudah tidak terpakai yang mereka ikhlaskan untuk membantu warga negara Bangladesh tersebut. Setelah dana terkumpul,usai pulang sekolah kami segera menuju ke kamp penampungan mereka yang terletak di kompleks
dermaga Sabang. 



Mereka menyambut hangat kedatangan kami. Hati saya sangat miris melihat kondisi mereka.tubuh mereka rata-rata kurus,pucat,dan masih tampak kelelahan akibat
dehidrasi. Bayangkan,berhari-hari terdampar ditengah lautan dengan perbekalan yang telah habis dan sinar matahari yang menyengat kulit,sungguh perjuangan yang luar biasa. Saya dan teman-teman sempat berbincang-bincang dan menghibur mereka,dibantu para relawan lainnya yang didatangkan oleh pemerintah.rasanya senang dapat mengurangi
sedikit penderitaan mereka.



Membantu seseorang,janganlah dilihat pada siapa yang kita bantu.itulah makna prinsip kemanusiaan sesungguhnya. Walaupun berbeda bangsa,selama rasa kemanusiaan masih melekat dihati kita,mereka harus tetap kita bantu.hal itulah yang membuat saya selalu punya celah untuk mengajak orang-orang agar ikut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan
kemanusiaan.



Dan kini,meski saya sedang sibuk mencari universitas favorit setelah pengumuman kelulusan SMA diumumkan,namun saya masih sempat menggalang dana untuk para imigran asal Rohingya yang terdampar di Aceh Timur.Semoga cerita saya tersebut dapat menginspirasi kita semua agar lebih peka dalam membantu sesama,meski yang kita bantu berbeda negara dari kita.Selamat Hari Palang Merah Indonesia (PMI) dan Bulan Sabit
Merah Sedunia !

No comments:

Post a Comment