Pertama kali saya tahu prinsip
dasar Palang Merah Indonesia (PMI) adalah ketika duduk dibangku Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dimana saya ikut ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR).
Menurutku ketujuh prinsip dasar tersebut sangat bermakna dan berarti bagiku.
Masing-masing prinsip mengajarkanku tentang arti hidup yang sesungguhnya.
Pada prinsip kemanusiaan
mengajarkanku makna untuk selalu menolong orang lain yang butuh bantuan baik di
lingkungan sekolah maupun di tempat umum lainnya. Sementara prinsip
kesukarelaan mengajarkanku untuk selalu menolong orang tanpa pamrih, tidak
mengharap suatu imbalan. Sedangkan prinsip kesamaan mengajarkanku untuk
senantiasa berteman dengan siapa saja tanpa memandang ras, agama atau golongan
apapun. Selanjutnya prinsip kenetralan mengajarkanku untuk berlaku netral dan
adil kepada siapa saja tanpa membanding-bandingkan. Lain lagi dengan prinsip
kemandirian yang mengajarkanku untuk selalu mandiri dan tidak bergantung pada
orang lain. Kemudian prinsip kesatuan mengajarkanku untuk menjadi satu kesatuan
antar anggota. Prinsip terakhir adalah prinsip kesemestaan yang mengajarkanku
untuk melaksanakan hak dan tanggung jawab yang sama dalam menolong sesama manusia.
Semua prinsip dasar PMI telah
mempengaruhi hidupku dan orang lain disekitarku. Buktinya dengan tujuh prinsip
dasar yang ada, semua orang yang membutuhkan bantuan dengan segera maka
perilaku cekatan dan semampunya akan muncul dari diri saya dan menjalar kepada
orang disekitar saya untuk menolong tanpa memandang siapa yang ditolong.
Salah satu prinsip dasar yang
sering saya lakukan dalam kehidupan sehari-hari adalah prinsip kemanusiaan
dimana setitik pertolongan yang saya berikan kepada orang lain diharapkan akan
berdampak baik bagi yang ditolong dan bagi saya sendiri serta bisa mengajari
orang disekitar saya memunculkan jiwa penolong bagi sesamanya. Sebagai contoh
ada teman saya yang kakinya terluka saat olahraga, setidaknya pertolongan yang
saya berikan akan mencegah adanya bahaya yang lebih parah. Dari kejadian inilah
tenaga ahli medis akan menangani pada tahap selanjutnya jika terjadi luka
serius.
Tentu saja pertolongan yang
diberikan pada korban harus mempunyai dasar agar tidak terjadi kesalahan dalam
penanganan korban. Hal inilah yang menarik saya untuk ikut menjadi bagian dari
PMR. Menurut saya latihan dasar yang perlu dan penting dilakukan setelah
mengetahui ilmu apa saja yang diajarkan dalam PMR adalah bagaimana cara menumbuhkan
mental kita untuk menghadapi seorang maupun banyak orang yang membutuhkan
pertolongan baik dalam kecelakaan di tempat umum ataupun kecelakaan kecil.
Langkah yang saya ambil untuk memunculkan keberanian dan menyiapkan mental ini
adalah dengan mengikuti organisasi kemanusiaan yang didalamnya terdapat
pelatihan-pelatihan yang menyangkut tentang kemanusiaan pula. Di bangku Sekolah
Menengah Atas (SMA) saya masih lanjut PMR dan mencoba bergabung bersama PMI
Kota. Sedangkan sampai saat ini saya menjadi mahasiswa masih tetap mengikuti
Unit Bantu Pertolongan Pramuka (UBALOKA) atau istilahnya SAR-nya Pramuka.
Selain prinsip kemanusiaan saya
juga sering menerapkan prinsip kesamaan dimana dalam keseharian, saya tidak
membeda-bedakan orang yang bisa menjadi teman saya. Jadi siapapun orang yang
belum dikenal akan selalu saya terima.
No comments:
Post a Comment