Dari kecil aku selalu diajarkan
oleh mama untuk berteman dengan siapa pun dari mana asalnya, agamanya atau keluarga
golongan apa dia yang terpenting kata mama orang itu baik dan bisa mengarahkan
aku ke-hal yang positif dan selama ini aku bersyukur
tidak pernah salah berteman dangan beberapa orang yang berbeda dengan aku. Dari
SD pun aku sudah mempunyai teman yang berbeda ras denganku biasanya anak SD
tidak memperdulikan keadaan keluarga atau perbedaan sebagainya karena sifat
anak SD masih sangat kekanak-kanakan yang ada menurutnya bahwa teman
sepermainannya tidak jahat/nakal maka kita senang bermain dengannya.
Kenangan
yang tidak pernah aku lupa di perjalanan 6 tahun itu. waktu SMP pun tidak kalah
seru aku mempunyai teman blasteran polandia-medan namanya Belinda secara Bahasa
dia memakai Bahasa yang sama dengan aku dan lainnya sekelas hanya saja
pelafalan Bahasa agak cadel justru itu yang membuat bahan candaan kami sekelas,
selama bersahabat dengannya di-SMP dia pribadi yang baik dan menyenangkan,
anaknya pun pintar setelah lulus SMP kami pun tidak memberi kabar lagi sampai
sekarang.
Waktu SMA aku juga memiliki teman
yang beda agama, karena SMA-ku itu berlatar islam yang kental bisa dibayangkan
gimana kalau aku jadi dia, namanya elisabeth karena didalam kelas hanya dia
yang berbeda dengan kita, mungkin hanya pelajaran agama saja kita terpisah,
perlu diacungi jempol sih kalau Negara kita juga tidak membeda-bedakan agama
terutama sekolah-ku buktinya walaupun sekolah berbasic islam mereka tidak
menolak agama Kristen untuk mendaftar mereka juga menyediakan guru agama sesuai
dengan keyakinan murid-nya juga sesuai dengan kurikulum sekolah, diSMA-ku semua
disamaratakan kalau masalah agama.
Oh, iya sebentar lagi kita
memasuki bulan suci Ramadhan dimana amal kita dilipat gandakan oleh allah SWT,
tgl 2 juni kemarin dimasjid dekat rumah mengadakan acara nisfu sya’ban selain
perayaan menyambut Ramadhan warga disana juga antusias untuk silahturahmi
(ajang maaf-memaafkan) maklum warga dirumahku jarang sekali kumpul-kumpul kalau tidak acara seperti ini atau pun acara
edisi lebaran, aku dan tetanggaku yang berbeda agama sangat menikmati perayaan
ini disamping kita bisa silahturahmi disana akan banyak acara seperti ceramah
atau pidato dari pak ustad kalau tetanggaku mungkin lebih menikmati makanannya
maklum kue jajanan pasar jarang dia temui dikota.
Puasa, idul fitri merupakan
perayaan yang sangat ditunggu-tunggu oleh umat islam.
Kalau bulan puasa
biasanya kita shalat malam yaitu tarawih jarang sekali dilingkungan rumahku
menyalakan kembang api biasanya seusai maghrib kami bergegas ke masjid untuk
shalat tarawih dikala libur ada kegiatan tadarus bersama, biasanya tetanggaku
Dev dan lingkungan teman gereja-nya melakukan bakti social dengan mengumpulkan
berbagai macam barang bisa pakaian ataupun barang elektronik yang memiliki daya
jual biasanya mereka suka mengadakan bazzar disamping masjid dari uang yang
terkumpul bisa untuk membantu pembiayaan anak yatim piatu dan biasanya meraka
juga menjual makanan buka-an puasa tentu saja itu makanannya halal, kalau dari
remaja masjid kita selalu mengadakan semabako murah pada saat menjelang idul
fitri biasanya modal yang didapat dari sponsor dana yang terkumpul oleh warga
sekitar sembako murah berupa teh,gula,beras,garam,mie instan dan minyak goreng,
untuk dana yang terkumpul dari hasil penjualan kita gunakan untuk menyumbang
panti asuhan sisanya untuk dana masjid jika suatu hari kita butuhkan seperti
kalau warga sakit dan pertolongan kecil lainnya.
Aku belajar banyak dari
lingkungan sekolah, tetangga dan warga sekitar rumah betapa bahagia-nya hidup
beda berdampingan dengan cara itu bisa jadi merupakan hal yang patut dicontoh
oleh warga-warga diindonesia maupun Negara lainnya. Sampai Sekarang kehidupan
beda berdampingan sudah aku terapkan dalam kegiataan kerja dikantor, cukup
tidak menyakiti hati orang baik lisan maupun tindakan merupakan sikap yang
paling sempurna dalam kehidupan beda.
No comments:
Post a Comment