Tuesday, June 16, 2015

(108) Ilham Nurdian : Tanganmu untuk Alur Kebersamaan

Prinsip kesukarelaan menurut saya dianalogikan seperti angin, ketika sudah dirasakan manfaatnya maka saya ingin merasakannya kembali tanpa harus memaksa untuk merasakan angin tersebut secara terus-menerus. Teman-teman perlu kita ketahui rasa jiwa kita adakalanya terdapat dua potensi, potensi pertama adalah ketika ingin mengharapkan sesuatu dan potensi yang kedua ketika ingin memberikan sesuatu. Tentu makna yang luar biasa ketika hati kita berperasaan dan mempunyai sifat kesukarelaan, karena tiada yang lebih berharga tanpa adanyatangan-tangan kebersamaan dalam hal membantu tanpa mengharapkan kata “dibalas”.

Prinsip kesukarelaan seseorang dalam memengaruhi semua khalayak haruslah bisa kita terapkan sejak dini, supaya bisa menimbulkan kesan dalam berpikir rasional bukan berpikir mendapatkan balas jasa. Seseorang yang berpengaruh dalam hidup orang lain adalah suatu kebutuhan lingkungan juga agar terciptanya kondisi dunia yang saling sukarela tolong-menolong. 

Ketika saya dulu menolong orang di jalan raya, ada barang orang lain jatuh dari motornya lantas saya pun peka terhadao masalah yang sedang terjadi. Itu kondisi dimana rasa kemanusiaan saya harus diterapkan dengan landasan pancasila. Sesudah menolong terkadang memang segelintir atau sebagian orang ada yang mengucapkan terima kasih saja atau memberikan suatu imbalan atas pertolongannya. Perlu kita ketahui, saya tidak sama sekali mengaharapkan imbalan atau balas jasa tersebut. Biarlah saya menolak dengan alasan yang mungkin sebagian orang juga tahu dengan keadaan dimana saya harus menerapkan prinsip kesukarelaan dalam menolong orang lain.

Prinsip kesukarelaan adalah prioritas yang harus dipersiapkan sejak dini agar tidak timbulnya perasaan ingin dilihat orang lain atau mengharapkan imbalan. Modal kita harus sesuai dengan kemampuan kita. Tangan kita diciptakan untuk bahu membahu membantu sesama manusia. Ketika tangan dibawah itu dirasa lebih baik, maka itu adalah suatu keinginan balas jasa atau menerima karena kita sudah menolong, itu bukan merupakaan prinsip kesukarelaan dalam diri kita.


Terkadang, sifat egoisme kita masih saja ada pada diri kita, mulai dari enggannya kita membantu sesama dan sampai lari dari masalah yang terjadi. Momen penting kesukarelaan kita itu harus secara sadar penting kita lakukan dalam makna kehidupan. Banyak hikmah yang bisa dipetik dan banyak inspirasi kita untuk menjalani kehidupan ini demi kepentingan bersama dan yang paling penting ikhlas dalam keadaan apapun serta menerapkan pancasila dalam setiap aktifitas kita.

No comments:

Post a Comment