Tuesday, June 16, 2015

(111) Hera Pangastuti : Kontribusi yang Berarti

Dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai makhluk sosial pasti saling membutuhkan antar satu insan dengan insan lainnya. Tak bisa diingkari bahwa setiap makhluk tidak hanya manusia pun juga membutuhkan makhluk lain untuk menunjang kehidupannya. Namun, tidak semua insan memiliki rasa empati dan peduli terhadap sesama. Hal ini disebabkan beberapa sifat individualis yang tumbuh dalam diri seseorang. Akan tetapi masih banyak juga manusia yang memiliki rasa peduli kepada sesama dengan wujud kontribusi nyata dan berguna. Dengan beberapa prinsip dalam kehidupannya untuk mendayagunakan dirinya sebagai insan yang baik.
            Prinsip yang digunakan dalam kehidupan bukan hanya sekedar prinsip. Namun, prinsip untuk menunjang kemampuan diri dalam kehidupan masyarakat. Bagi saya pun prinsip-prinsip dasar merupakan landasan utama diri saya untuk bertindak, berperilaku, hingga berpikir. Bagaimana diri ini dalam lingkungan masyarakat yang luas, dan saling bertoleransi atas nama perbedaa bukan penghalang segalanya. Prinsip-prinsip dasar yang menjadi dasar bertindak bagi seorang untuk membantu, menjadi andil dalam berbagai hal di lingkungannya. Sedangkan ada beberapa hal atau kejadian yang menyangkutkan prinsip-prinsip dasar tersebut dengan kejadian atau hal-hal yang menimpa pada kita.  Maka ada beberapa prinsip saja yang digunakan dalam sebuah kejadian, karena tidak mungkin sebuah kejadian muncul terus sesuai dengan rencana kita.

            Pengalaman yang saya pernah lalui adalah saling membantu dan memahami sesama teman. Memang terdengar sepele dan biasa. Namun, tidak biasa dan semudah yang terdengar. Memiliki teman baru, bagi kalian pasti sangat menyenangkan. Begitu pula dengan saya. Saya pun sangat menyukai hal baru, pengalaman baru, dan segala hal yang menantang. Namun, mendapat teman baru dalam kehidupan bukan sekedar bahagia dalam bermain, tapi juga mendewasakan diri. Bagaimana cara kita menerima sesuatu yang tidak biasa dalam hidup kita, yang mau tidak mau harus bersama dengan kita. Ya, saling memahami dengan implementasi dari prinsip dasar kesamaan. Dalam kesamaan bahwa kita sama-sama ingin belajar, berilmu, dan mempunyai pengalaman baru. Memahami bahwa perbedaan justru menjadi jembatan agar keduanya semakin berbahagia.
            Rasa senasib dengan dasar kesamaan akan menimbulkan prinsip lain. Saat salah satu menghadapi rintangan, maka yang lain akan rela membantu. Kerelaan ini merupakan wujud nyata dari prinsip kesukarelaan. Ikhlas dalam berbhakti dan membina untuk ke depan lebih baik. Serta menolong karena rasa kemanusiaan. Menolong tak pandang siapa yang ditolong. Siapapun korbannya, dan dalam bentuk apapun pertolongannya, jika kita mampu untuk menolong, kenapa tidak? Apa yang kita tunggu, apa yang kita lakukan jika tidak menolong, sesusah apa? Atau apakah kita akan menemui kesialan jika menolong? Apapun yang dilakukan dengan niat baik, kontribusi yang nyata pasti akan menghasilkan banyak hal positif. Karena siapapun yang menanam kebaikan, pasti akan menuai kebaikan pula.

            Jika masyarakat telah menerima kita sebagai pembaruan untuk berkontribusi dalam kehidupan mereka, kenapa kita harus ragu? Kalau kita bisa berkontribusi nyata mulai sekarang, mulai sejak dini, dan semuanya berdampak positif kenapa harus menunggu lagi? Ayo berdayagunakan dirimu bagi siapapun, karena semua orang pasti membutuhkanmu, sekecil apapun lakukanlah jika itu benar dan baik. Jangan ragu melakukan hal kecil, karena yang besar selalu berawal dari yang kecil. Terus optimis dan lakukan yang terbaik bagimu, orang disekitarmu, dan bagi negerimu. Bangkitlah sekarang!

No comments:

Post a Comment