Bulan ramadhan 1434 Hijriah atau
tepatnya 2 tahun yang lalu, saya dan teman-teman kalangan remaja yang di naungi
sebuah organisasi kerakyatan yaitu karang taruna. Di karang taruna kami mencoba
untuk membuat sebuah kegiatan yang bermanfaat dan berguna untuk rakyat-rakyat
menengah ke bawah, lalu kami berfikiran untuk membuat sebuah kegiatan
kemanusiaan yang bisa membuat seluruh warga untuk menjadi bagian dalam kegiatan
tersebut dan membuat warga peduli dengan sesama. Akhirnya kami memutuskan untuk
mengadakan bakti social. Bakti sosial tersebut berupa memberi sumbangan berupa
materi atau sembako untuk panti asuhan di sekitar desa kami.
Bakti sosial ini merupakan tanggung
jawab kami sebagai penggerak agar warga mau memberikan sebagian uang mereka
untuk di berikan kepada anak-anak yang di tinggal pergi oleh orang tuanya. Kami
pun berinisiatif untuk tidak hanya meminta bantuan ke warga dalam bentuk uang
tetapi juga berupa sembako,koran-koran bekas, baju-baju bekas, dan
barang-barang lain yang masih layak untuk di gunakan.Ketika saat itu saya dan
teman-teman langsung bergegas untuk berkeliling mengetuk pintu rumah warga satu
persatu untuk meminta sumbangan untuk membantu anak-anak yang hidup tanpa kasih
sayang dari orang tua kandungnya. Tak disangka-sangka warga yang awalnya kami
anggap warga yang apatis terhadap kepeduliannya terhadap sesama ternyata
memiliki nilai kemanusiaan yang tinngi dengan kegiatan yang kami adakan,tak
tanggung-tanggung banyak warga yang mau memberi uang sekaligus barang-barangnya
untuk di sumbangkan ke panti asuhan di sekitar tempat kami.Inilah
prinsip-prinsip kemanusiaan yang harus di miliki setiap warga karena kita ini
tidak hidup sendiri kita diciptakan untuk hidup bersama-sama dan saling
membutuhkan satu sama lainnya. Karena tidak selalu yang di bawah membutuhkan
yang diatas ada kalanya yang di atas juga membutuhkan yang dibawah.
Setelah kami berkeliling ke rumah
warga satu persatu, kami mengumpulkan hasil dari sumbangan dari warga, kami
memisahkan barang-barang yang masih layak pakai dan tidak layak pakai,yang
layak pakai seperti pakaian anak-anak langsung kami sumbangkan ke panti asuhan
sedangkan yang tidak layak pakai kami jual ke tukang rombeng. Setelah kami
hitung Alhamdulilah hasil dari sumbangan warga yang terkumpul sekitar 5 juta
rupiah beserta sembako-sembako dan pakaian anak-anak yang layak untuk di
sumbangkan.Kemudian saya dan teman-teman langsung membuat daftar panti asuhan
mana saja yang layak untuk diberikan bantuan, kriteria panti asuhan yang kami beri
bantuan adalah panti asuhan yang jarang disentuh masyarakat atau panti asuhan
yang masih memiliki donator minimum. Setelah menyurvei beberapa panti asuhan
kami menemukan 2 panti asuhan yang memiliki anak asuh yang cukup banyak tetapi
yang memberikan donator ke panti asuhan tersebut sangat sedikit.
Hari yang kami tunggu-tunggu pun
tiba, semua teman-teman saya sangat antusias untuk menjadi bagian dari
kegiaatan ini. Pagi-pagi sekitar jam 7 kami semua dari anggota karang taruna
langsung menuju panti asuhan AISYA , panti asuhan pertama yang kami kunjungi.
Disana kami sangat terkesan bagaimana cerianya anak-anak yang tidak memiliki
orangtua masih bisa tersenyum
bahagia.Hati saya pun terketuk dengan senyuman anak-anak tersebut, saya
berfikir begitu kurang bersyukurnya saya yang masih mempunyai orang tua lengkap,tetapi
sering mengindahkan perintah dan tak jarang membuat sedih mereka. Mungkin
perasaan itu juga dirasakan oleh teman-teman saya. Tak lama setelah kami datang
dari panti asuhan kami pun mengajak anak-anak untuk mengadakan semacam
talkshow, satu persatu anak dari panti asuhan tersebut pun kami gempur
pertanyaan, maklum karena umur mereka rata-rata masih di bawah 7 tahun jawaban
mereka layaknya anak kecil yang belum terlalu memikirkan bahwa mereka adalah
seorang anak yang tidak memiliki sanak keluarga. Setelah acara talkshow kami
langsung membagikan sembako dan sejumlah uang yang kami kumpulkan dari warga
kepada anak panti asuhan AISYA.
Setelah mengunjungi panti asuhan
AISYA kami langsung bergegas untuk mengunjungi panti asuhan berikutnya yang
ingin kami kunjungi yaitu panti asuhan KHUSNUL YAKIN, disana kami tidak
mengadakan kegiatan seperti pada panti asuhan AISYA, karena prioritas utama
kami adalah memberi bntuan kepada panti asuhan AISYA yang memiliki donator yang
minim sedangkan panti asuhan KHUSNUL YAKIN memiliki donator yang cukup banyak
karena letaknya yang berada di tengah desa,jadi kami hanya member seperempat
hasil dari pengumpulan dana kepada panti asuhan tersebut.Di panti asuhan tersebut
kami tidak memberikan uang dan sembako kepada anak satu persatu, tetapi
langsung kami serahkan kepada pengasuh panti,kami hanya berbincang-bincang
sedikit kepada pengasuh panti.
Setelah
itu kami pamit pulang,jadi kami tak begitu lama berada dipanti asuhan tersebut
hanya sekitar 30 menit.Waktu pun hampir menjelang sholat dzhur sekitar jam 11
siang kami berkumpul di salah satu teman saya untuk mengadakan evaluasi.evaluai
tersebut berisi tentang kegiatan bakti social dari kita meminta dana kepada
warga sampai kita menyalurkan dana kepada anak-anak yatim.Isi dari evaluasi
tersebut adalah bagaimana kita bisa mengadakan bakti sosial ini untuk tetap
diadakan dan bisa meminta bantuan dana bukan hanya pada warga desa kami tapi
juga bisa mencakup kelingkungan yang lebih besar lagi.Teman-teman mengiyakan
pernyataan tersebut karena kegiatan ini adalah kegiatan kemanusiaan yang sangat
positif yang bisa merubah pandangan kami bahwa kita sebagai remaja yang
memiliki ekonomi yang mencukupi perlu memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi
bukan hanya berfoya-foya dan melakukan hal-hal negative seperti narkoba,
pergaulan bebas, dan lain-lain.Akhirnya kegiatan ini kami tutup dengan doa
,saya dan teman-teman dengan khitmat mengamini doa yang dipanjatkan salah satu
teman saya.
Dengan demikian semua kegiatan bakti
sosial ini pun berakhir.Disini saya dapat mengambil sebuah pelajaran bahwa kita
sebagai manusia yang diciptakan oleh ALLAH SWT haruslah saling tolong-menolong
satu sama lain, karena kita adalah makhluk tidak sempurna yang perlu bahu
membahu antar manusia agar bisa menutupi ketidaksempurnaan yang kita miliki.
No comments:
Post a Comment