Akal merupakan hadiah istimewa
dari Tuhan untuk kita. Dan berbicara tentang kehidupan, kehidupan itu sendiri
adalah panggung keputusan yang diperankan oleh manusia sebagai pemainnya. Berbekal
dengan akal, kita diberikan gambaran untuk belajar dan menjadikan diri kita
bermanfaat bagi orang lain.
Tak pula luput dengan hakikat
kita sebagai makhluk sosial, terdapat fase di mana kita akan berhadapan dengan berbagai
macam individu dengan banyak karakter. Fase ini merupakan fase pendewasaan diri
dan kita akan mengenal berbagai macam prinsip dasar kehidupan. Prinsip tersebut
pada akhirnya mulai melekat dengan tiap individu sehingga membentuk karakter
seseorang. Saya mengambil tiga contoh dari prinsip-prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah yaitu kemanusiaan, kesukarelaan dan
kesamaan. Prinsip-prinsip dasar ini menjadi pengingat bagi saya bahwa di atas
langit terdapat langit, dan di bawah langit masih ada tanah.
Di saat kita berada di roda
putaran hidup paling tinggi, tetaplah memegang ilmu padi yang semakin berisi
maka akan semakin merunduk lalu bersyukur akan hal itu. Dan ketika kita berada
di titik terbawah dalam perjalan hidup kita, bersyukur lah akan pelajaran hidup
dan hikmah yang bisa dipetik, pendewasaan diri bermula dari sebuah pelajaran. Dengan
memilih untuk menjadi manfaat bagi orang lain maka itulah salah satu perwujudan
rasa syukur kita terhadap Tuhan atas karunia dan nikmatNya.
Salah satu pengalaman hidup yang
mengajarkan saya banyak hal tentang nilai kemanusiaan, kesukarelaan dan
kesamaan adalah ketika saya menjalani Kuliah Kerja Nyata pada tahun 2009.
Bersama tim yang solid, secara aktif kami melakukan berbagai kegiatan. Sangat
menyenangkan untuk bisa menjadi bagian dari lingkungan di sana. Di mana budaya
gotong royong, ramah-tamah, dan toleransi kian melekat. Pada bidang kesehatan,
saya dan tim melakukan berbagai penyuluhan dengan target audiensi yang
bervariasi, yaitu dewasa, remaja dan anak-anak. Penyuluhan tersebut dilakukan
di sekolah-sekolah dasar dan balai desa.
Pada bidang sosial, saya
beruntung sekali berkesempatan untuk menjadi asisten pengajar PAUD secara
sukarela. Anak-anak adalah aset bangsa sebagai generasi penerus, pendidikan
menjadi salah satu faktor dalam pembentukan kualitas. Belajar dan membaca
merupakan kegiatan yang baik jika ditumbuhkan sejak usia dini. Maka saya dan
tim waktu itu berinisiatif untuk membuat perpustakaan mini sederhana dan
menjadi tentor belajar untuk anak-anak sekolah selama kami berada di sana
dengan tujuan agar mereka terpacu lagi untuk gemar membaca dan belajar.
Selanjutnya pada bidang peningkatan kualitas SDM, saya dan tim mengadakan
berbagai pelatihan pengolahan pangan dan keterampilan sederhana seperti
pembuatan yogurt, keripik pisang, kompos dan kreasi flanel. Pada bidang sarana
dan prasarana, kami membantu melakukan pengadaan fasilitas di sana mulai dari
kelengkapan masjid dan perbaikan salah satu WC. Senang sekali melihat animo
masyarakat yang sangat positif terhadap kegiatan yang kami lakukan. Ada
kebahagiaan tersendiri bagi saya pribadi ketika melihat senyum tulus mereka dan
bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Di sini saya berkesimpulan bahwa
sekecil apapun bentuk bantuan yang ikhlas maka akan memberikan manfaat bagi
orang lain. Hal ini terus saya pegang sampai sekarang sebagai salah satu pedoman
saya dalam bersosialisasi.
No comments:
Post a Comment