Tuesday, June 16, 2015

(106) Ade Dwi Harisna : Menjadi Pribadi yang Bermanfaat Bagi Orang Lain

Akal merupakan hadiah istimewa dari Tuhan untuk kita. Dan berbicara tentang kehidupan, kehidupan itu sendiri adalah panggung keputusan yang diperankan oleh manusia sebagai pemainnya. Berbekal dengan akal, kita diberikan gambaran untuk belajar dan menjadikan diri kita bermanfaat bagi orang lain.
Tak pula luput dengan hakikat kita sebagai makhluk sosial, terdapat fase di mana kita akan berhadapan dengan berbagai macam individu dengan banyak karakter. Fase ini merupakan fase pendewasaan diri dan kita akan mengenal berbagai macam prinsip dasar kehidupan. Prinsip tersebut pada akhirnya mulai melekat dengan tiap individu sehingga membentuk karakter seseorang. Saya mengambil tiga contoh dari prinsip-prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah yaitu kemanusiaan, kesukarelaan dan kesamaan. Prinsip-prinsip dasar ini menjadi pengingat bagi saya bahwa di atas langit terdapat langit, dan di bawah langit masih ada tanah.

Di saat kita berada di roda putaran hidup paling tinggi, tetaplah memegang ilmu padi yang semakin berisi maka akan semakin merunduk lalu bersyukur akan hal itu. Dan ketika kita berada di titik terbawah dalam perjalan hidup kita, bersyukur lah akan pelajaran hidup dan hikmah yang bisa dipetik, pendewasaan diri bermula dari sebuah pelajaran. Dengan memilih untuk menjadi manfaat bagi orang lain maka itulah salah satu perwujudan rasa syukur kita terhadap Tuhan atas karunia dan nikmatNya.
Salah satu pengalaman hidup yang mengajarkan saya banyak hal tentang nilai kemanusiaan, kesukarelaan dan kesamaan adalah ketika saya menjalani Kuliah Kerja Nyata pada tahun 2009. Bersama tim yang solid, secara aktif kami melakukan berbagai kegiatan. Sangat menyenangkan untuk bisa menjadi bagian dari lingkungan di sana. Di mana budaya gotong royong, ramah-tamah, dan toleransi kian melekat. Pada bidang kesehatan, saya dan tim melakukan berbagai penyuluhan dengan target audiensi yang bervariasi, yaitu dewasa, remaja dan anak-anak. Penyuluhan tersebut dilakukan di sekolah-sekolah dasar dan balai desa.

Pada bidang sosial, saya beruntung sekali berkesempatan untuk menjadi asisten pengajar PAUD secara sukarela. Anak-anak adalah aset bangsa sebagai generasi penerus, pendidikan menjadi salah satu faktor dalam pembentukan kualitas. Belajar dan membaca merupakan kegiatan yang baik jika ditumbuhkan sejak usia dini. Maka saya dan tim waktu itu berinisiatif untuk membuat perpustakaan mini sederhana dan menjadi tentor belajar untuk anak-anak sekolah selama kami berada di sana dengan tujuan agar mereka terpacu lagi untuk gemar membaca dan belajar. Selanjutnya pada bidang peningkatan kualitas SDM, saya dan tim mengadakan berbagai pelatihan pengolahan pangan dan keterampilan sederhana seperti pembuatan yogurt, keripik pisang, kompos dan kreasi flanel. Pada bidang sarana dan prasarana, kami membantu melakukan pengadaan fasilitas di sana mulai dari kelengkapan masjid dan perbaikan salah satu WC. Senang sekali melihat animo masyarakat yang sangat positif terhadap kegiatan yang kami lakukan. Ada kebahagiaan tersendiri bagi saya pribadi ketika melihat senyum tulus mereka dan bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Di sini saya berkesimpulan bahwa sekecil apapun bentuk bantuan yang ikhlas maka akan memberikan manfaat bagi orang lain. Hal ini terus saya pegang sampai sekarang sebagai salah satu pedoman saya dalam bersosialisasi.

No comments:

Post a Comment