Pernahkah terpikir
bahwa orang yang saat ini di rumah sakit yang memerlukan darah adalah dirimu
sendiri. Berharap bahwa dirimu dapat ditolong oleh sumbangan darah dari orang
lain agar bisa tetap hidup. Darah adalah komponen vital dalam tubuh manusia
sebagai penyangga agar manusia tetap hidup. Hal inilah mengapa donor darah
penting untuk membantu manusia lainnya. Itulah yang terbersit dalam benak pada
saat melihat orang-orang mendonorkan darahnya, untuk membantu orang yang
kekurangan darah agar bisa tetap hidup.
Seseorang yang menyumbangkan darahnya,
entah itu didasari oleh niat untuk membantu orang lain, atau niat iseng dan
ikut-ikutan trend saja. Bagiku seseorang tersebut sudah memiliki keikhlasan. Mengapa,
karena ia memberikan darahnya, dan tidak tahu apakah darahnya tersebut
digunakan, kalaupun digunakan tidak tahu juga digunakan kepada siapa. Para
pendonor hanya tahu bahwa ia sudah memberikan darahnya, hanya itu saja. Adapun
orang yang menerima darah, juga tidak tahu darah tersebut berasal dari siapa,
ia mungkin hanya berbisik dalam hati dan mengatakan terima kasih, karena berkat
darah tersebut ia bisa melanjutkan hidup.
Peristiwa yang saya
deskripsikan di atas, adalah peristiwa yang sarat dengan kesukarelaan atau
istilah lainnya keikhlasan. Prinsip keikhlasan tersebut saya amati dari
berbagai pendonor yang rutin mendonorkan darahnya. Dengan sukarela, darah
pendonor diambil dan setelah itu darah disimpan dan didistribusikan ke berbagai
rumah sakit agar berguna bagi orang yang membutuhkan.
Makna ikhlas dari
peristiwa tersebut adalah kita memberikan apa yang kita miliki yang berasal
dari dalam tubuh kita yaitu darah ke orang lain yang belum tentu akan berterima
kasih langsung kepada kita. Ucapan terima kasih saja hanya didapatkan dari
petugas PMI saja, bukan dari orang yang menerima darah kita langsung. Ucapan
terima kasih dari orang yang menerima darah kita pada saat ia membutuhkannya
saja tidak kita dapatkan. Maka sudah pasti kita tidak akan berharap lebih
dengan darah yang sudah kita sumbangkan, apalagi berharap seseorang yang
menerima darah kita akan memberikan imbalan sesuatu.
Para pendonor darah
tidak mengharapkan apa-apa dari darah yang ia berikan. Ia hanya berharap agar
darahnya dapat membantu orang yang membutuhkan dan dapat menyelamatkan hidup
seseorang. Sudah. Titik. Hanya sampa disitu saja. Inilah keikhlasan,
kesukarelaan sejati dari makhluk bernama manusia kepada manusia lainnya dengan
hanya menginginkan agar darahnya bisa bermanfaat untuk orang lain yang
membutuhkan.
No comments:
Post a Comment