Saya akan menceritakan tentang donor darah, semoga cerita ini
bisa menggerakkan anda untuk melakukan DONOR DARAH.
Satu hal yang selalu saya yakini, bahwa kebaikan menarik
kebaikan-kebaikan yang lain.
Dapat dipastikan kebaikan pertama yang diterima orang ketika
melakukan DONOR DARAH adalah kebahagiaan yang menjalar dalam hati dan
membuatnya tenang dan damai. Dan rasa itu langsung datang bahkan sebelum proses
pengambilan darah selesai. Hal itulah yang saya rasakan ketika melakukan DONOR DARAH dan beberapa hal
lain.
Secara teknis tidak ada yang istimewa ketika melakukan DONOR
DARAH. Kita Cuma periksa hb, tekanan darah lalu pengambilan darah. tetapi
secara emosi, tidak lagi sederhana. setiap tetes darah bisa memberikan harapan
kehidupan pada orang lain. Bayangan yang muncul ketika saya melihat darah saya
mengalir dari lengan ke kantong darah, adalah orang yang butuh darah karena
kecelakaan. Meskipun kalaupun dia sembuh, fisik atau psikologinya tidak akan
bisa kembali seperti sebelum kecelakaan, tapi tetesan darah ini memberinya harapan
untuk melanjutkan hidup. Begitu pula dengan orang yang menderita kanker, yang
setiap minggu melakukan kemoterapi pencucian darah. Tetesan darah dari lengan
ini memberi mereka harapan untuk hidup lebih lama. Entah berapa lama.
Dari sini aku menyadari dan belajar bahwa tidak penting akan
ke tubuh siapa darah ini mengalir. Siapa yang membutuhkannya dialah yang
mendapatkan darah ini. Mungkin inilah prinsip kemanusiaan. kita memandang
seorang manusia karena dia manusia bukan dari warna kulit, etnis, suku bangsa
dll.
Hal yang mendorong saya untuk melakukan donor darah adalah
ketika membaca cerita seorang yang saat ini menjadi juru kampanye donor darah,
saya lupa namanya. Dia bercerita tentang motifnya melakukan hal tsb. Dia bilang,”
suatu ketika saya saudara jatuh sakit dan membutuhkan darah. Saat itu stok darah
tidak tersedia. Sementara saya, yang mempunyai golongan darah yang sama dengan
dia tidak bisa berbuat apa-apa karena
darah saya mempunyai kelainan sehingga tidak bisa ditranfusikan pada
orang lain. Saat itu saudara saya tidak tertolong. Saya sangat sedih. Saya
tidak mau orang lain merasakan kesedihan yang saya rasakan. Untuk itulah saya
menjadi juru kampanye donor darah.”
Kebaikan dia menarik saya untuk melakukan kebaikan
Satu-satunya hal yang membuat saya menyesal tentang DONOR
DARAH, dan mungkin juga dirasakan teman-teman pendonor lain adalah kenapa tidak
dari dulu saya melakukan DONOR DARAH. Coba kalau saya melakukan DONOR DARAH
sejak usia 17 tahun(usia minimal DONOR DARAH) pasti lebih banyak yang bisa saya
berikan. Tapi penyesalan itu tidak merubah apapun kecuali ditindaklanjuti
dengan mengajak orang lain untuk melakukan DONOR DARAH.
Saat ini setiap kali DONOR DARAH, saya mengajak teman yang
berbeda.” Eh ayo aku traktir makan.” senang aja si teman ini saya ajak makan,
tak tahu aja dia, saya belokin dulu ke PMI, aku ajak dia untuk tahu tentang DONOR
DARAH.
Yah,,,namanya juga usaha. Ada yang berhasil ada yang tidak.
No comments:
Post a Comment