Monday, June 15, 2015

(45) Ahmad Khoiron : Yuk Donor Darah

Saya akan menceritakan tentang donor darah, semoga cerita ini bisa menggerakkan anda untuk melakukan DONOR DARAH.

Satu hal yang selalu saya yakini, bahwa kebaikan menarik kebaikan-kebaikan yang lain.
Dapat dipastikan kebaikan pertama yang diterima orang ketika melakukan DONOR DARAH adalah kebahagiaan yang menjalar dalam hati dan membuatnya tenang dan damai. Dan rasa itu langsung datang bahkan sebelum proses pengambilan darah selesai. Hal itulah yang saya rasakan  ketika melakukan DONOR DARAH dan beberapa hal lain.

Secara teknis tidak ada yang istimewa ketika melakukan DONOR DARAH. Kita Cuma periksa hb, tekanan darah lalu pengambilan darah. tetapi secara emosi, tidak lagi sederhana. setiap tetes darah bisa memberikan harapan kehidupan pada orang lain. Bayangan yang muncul ketika saya melihat darah saya mengalir dari lengan ke kantong darah, adalah orang yang butuh darah karena kecelakaan. Meskipun kalaupun dia sembuh, fisik atau psikologinya tidak akan bisa kembali seperti sebelum kecelakaan, tapi tetesan darah ini memberinya harapan untuk melanjutkan hidup. Begitu pula dengan orang yang menderita kanker, yang setiap minggu melakukan kemoterapi pencucian darah. Tetesan darah dari lengan ini memberi mereka harapan untuk hidup lebih lama. Entah berapa lama.

Dari sini aku menyadari dan belajar bahwa tidak penting akan ke tubuh siapa darah ini mengalir. Siapa yang membutuhkannya dialah yang mendapatkan darah ini. Mungkin inilah prinsip kemanusiaan. kita memandang seorang manusia karena dia manusia bukan dari warna kulit, etnis, suku bangsa dll.

Hal yang mendorong saya untuk melakukan donor darah adalah ketika membaca cerita seorang yang saat ini menjadi juru kampanye donor darah, saya lupa namanya. Dia bercerita tentang motifnya melakukan hal tsb. Dia bilang,” suatu ketika saya saudara jatuh sakit dan membutuhkan darah. Saat itu stok darah tidak tersedia. Sementara saya, yang mempunyai golongan darah yang sama dengan dia tidak bisa berbuat apa-apa karena  darah saya mempunyai kelainan sehingga tidak bisa ditranfusikan pada orang lain. Saat itu saudara saya tidak tertolong. Saya sangat sedih. Saya tidak mau orang lain merasakan kesedihan yang saya rasakan. Untuk itulah saya menjadi juru kampanye donor darah.”

Kebaikan dia menarik saya untuk melakukan kebaikan
Satu-satunya hal yang membuat saya menyesal tentang DONOR DARAH, dan mungkin juga dirasakan teman-teman pendonor lain adalah kenapa tidak dari dulu saya melakukan DONOR DARAH. Coba kalau saya melakukan DONOR DARAH sejak usia 17 tahun(usia minimal DONOR DARAH) pasti lebih banyak yang bisa saya berikan. Tapi penyesalan itu tidak merubah apapun kecuali ditindaklanjuti dengan mengajak orang lain untuk melakukan DONOR DARAH.

Saat ini setiap kali DONOR DARAH, saya mengajak teman yang berbeda.” Eh ayo aku traktir makan.” senang aja si teman ini saya ajak makan, tak tahu aja dia, saya belokin dulu ke PMI, aku ajak dia untuk tahu tentang DONOR DARAH.
Yah,,,namanya juga usaha. Ada yang berhasil ada yang tidak.


No comments:

Post a Comment