Makna
prinsip dasar bagiku adalah sebuah tonggak kehidupan bagi masyarakat dimana
semua yang tertera dalam prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai penuntun bagi masyarakat
agar mampu untuk menjalani kehidupan diantara masyarakat yang sebenarnya mereka
tak mampu umtuk hidup secara individualisme dan pada hakikatnya mereka saling
membutuhkan antara satu sama lain. Dengan adanya prinsip dasar ini manusia
mampu mengatur kehidupannya dan mampu mempertimbangkan kehidupanya untuk menjalani
kehidupan di masa depan nanti dengan menggunakan pertimbangan-pertimbangan
tersebut.
Adanya prinsip-prinsip dasar tersebut memungkinkan manusia untuk melakukan segala tindakannya tanpa memikirkan
kesenjangan-kesenjangan yang secara tidak langsung sudah tercipta di antara
masyarakat. Sehingga memungkin masyarakat mempunyai rasa toleransi yang tinggi
kepada sesama manusia. Adanya semboyan gotong-royong di kehidupan Negara
Indonesia merupakan salah satu bukti bahwa masyarakat di Indonesia sangat
menegedepankan rasa sosialisasnya.
Prinsip-prinsip
ini juga telah mempengaruhi kehidupanku dan juga telah mempengaruhi kehidupan
orang-orang di sekitarku. Dengan adanya prinsip-prinsip ini tidak ada kesenjangan diantara masyarakat di tempat
dimana aku tinggal, sehingga kehidupan masyarakat di sekelilingku sangat
menegedepankan rukun bertetangga, menurutku kewajiban rukun bertetangga
sangatlah penting untuk kehidupan kita karena saat kita dalam kesusahan maka
orang yang akan pertama kali menolong kita adalah orang-orang yang berada dekat
di sekitar kita.
Tetangga bukanlah orang asing, namun tetangga adalah sebagian
dari kehidupan kita, karena tetangga selalu ada dalam keseharian hidup kita.
Rasa tolong-menolong, saling menghormati, gotong-royong, juga toleransi yang
tinggi selalu ada dalam kehidupan di daerah dimana aku tinggal sekarang, ini
dapat dilihat jika salah satu tetangga sedang membutuhkan bantuan tenaga kerja
seperti saat ada acara hajatan ataupun saat berduka, mereka para tetangga
dengan sukarela datang untuk membantu tetangganya yang sedang suka ataupun yang
sedang berduka, mereka membantu tanpa meminta bayararan dari pihak yang
mengadakan acara tersebut ataupun yang sedang berduka. Rukun bertetangga ini
juga bisa dilihat dalam kehidupan sehari-hari seperti saling memberi diantara
satu dengan yang lain walaupun sesuatu yang diberikan itu tidaklah sesuatu yang
sangat berharga tapi sesuatu itu hanya barang kecil seperti sayur-sayuran
atapun makanan kecil lainnya. Saya teringat dengan kata-kata R.A Kartini, menurutnya
dengan menolong diri sendiri kita dapat menolong orang lain dengan lebih baik. Aku
mengartikan kata-kata itu dengan belajar, menurutku dengan selalu belajar aku
mampu menolong diri sendiri dan dengan itu pula aku mampu menolong orang lain
dengan ilmu yang telah aku miliki. Aku mempunyai perasaan yang berbeda ketika aku
mampu menolong orang lain, perasaan terharu namun bercampur bahagia atau
mungkin perasaan yang tak mampu untuk aku jelaskan dengan kata-kata.
Prinsip
yang sering aku terapkan adalah prinsip kesukarelaan, kemanusian juga prinsip
kesamaan, karena prinsip-prinsip tersebut adalah prinsip-prinsip yang sering
aku jumpai di keadaan sekitar ku tinggal. Dalam pengalaman ku tentang prinsip
kemanusian disaat aku berangkat ke sekolah dengan mengendarai sepeda motor,
saat itu keadaan jalan yang licin karena setelah diguyur hujan semalaman, saat
itu jalanan cukup lengang, hanya ada 3 kendaraan yang melintas, yang pertama
adalah motor yang aku kendarai dan 2 motor anak sekolah yang berseragam sama denganku
tapi aku tidak mengenal anak itu, “mungkin itu murid baru di sekolahku”,
pikirku dalam hati, tak lama kemudian salah satu motor mendahuluiku dengan
kecepatan yang cukup tinggi namun yang satunya lagi masih di belakangku tapi
tiba-tiba suara benda jatuh mengagetkanku, aku menengok kebelakang dan ternyata
salah satu motor itu terjatuh kemudian aku memutuskan untuk memutar arah untuk
membantunya, aku menggunakan seragam putih abu-abu, aku membantunya untuk
berdiri sehingga darahnya mengenai baju yang saat itu aku kenakan sehingga bajuku
berlumuran darah, kemudian aku menelfon salah satu polisi lalu lintas yang aku
kenal kemudian aku membawanya kerumah sakit terdekat, kejadian itu membuatku
terlambat sekolah namun aku bahagia telah mampu membantu seseorang dan aku
bahagia karna keterlambatanku.
Prinsip kesamaan juga sering aku terapkan karena
salah satu temanku berbeda agama denganku, aku beragam Islam sedangkan temanku
beragama Kristen, awalnya aku memandangnya sebelah mata namun setalah aku
mengenalnya lebih dekat kami kini menjadi teman akrab, Menurutku kita tak perlu memilih-milih teman karena
semua teman itu sama asalkan kita mengerti mana yang baik dan mana yang buruk
karena dengan itu kita mampu memilah-milah perbuatan mana yang harus kita ikuti
dan perbuatan mana yang tidak harus kita ikuti. Dengan kita membatu orang lain
maka secara tidak langsung kita mampu memberikan senyuman pada dunia. Kita
mampu memulai membatu dari hal-hal kecil yang mungkin hal itu tak begitu
berpengaruh besar pada saat itu namun suatu saat nanti pasti akan berguna. Aku
percaya pengalaman adalah guru yang terbaik.
No comments:
Post a Comment