Tuesday, June 16, 2015

(95) Raniar Firdaus : My Principles My action

Makna prinsip dasar bagiku adalah sebuah tonggak kehidupan bagi masyarakat dimana semua yang tertera dalam prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai penuntun bagi masyarakat agar mampu untuk menjalani kehidupan diantara masyarakat yang sebenarnya mereka tak mampu umtuk hidup secara individualisme dan pada hakikatnya mereka saling membutuhkan antara satu sama lain. Dengan adanya prinsip dasar ini manusia mampu mengatur kehidupannya dan mampu mempertimbangkan kehidupanya untuk menjalani kehidupan di masa depan nanti dengan menggunakan pertimbangan-pertimbangan tersebut. 

Adanya prinsip-prinsip dasar tersebut memungkinkan manusia untuk  melakukan segala tindakannya tanpa memikirkan kesenjangan-kesenjangan yang secara tidak langsung sudah tercipta di antara masyarakat. Sehingga memungkin masyarakat mempunyai rasa toleransi yang tinggi kepada sesama manusia. Adanya semboyan gotong-royong di kehidupan Negara Indonesia merupakan salah satu bukti bahwa masyarakat di Indonesia sangat menegedepankan rasa sosialisasnya.

Prinsip-prinsip ini juga telah mempengaruhi kehidupanku dan juga telah mempengaruhi kehidupan orang-orang di sekitarku. Dengan adanya prinsip-prinsip ini tidak ada  kesenjangan diantara masyarakat di tempat dimana aku tinggal, sehingga kehidupan masyarakat di sekelilingku sangat menegedepankan rukun bertetangga, menurutku kewajiban rukun bertetangga sangatlah penting untuk kehidupan kita karena saat kita dalam kesusahan maka orang yang akan pertama kali menolong kita adalah orang-orang yang berada dekat di sekitar kita. 

Tetangga bukanlah orang asing, namun tetangga adalah sebagian dari kehidupan kita, karena tetangga selalu ada dalam keseharian hidup kita. Rasa tolong-menolong, saling menghormati, gotong-royong, juga toleransi yang tinggi selalu ada dalam kehidupan di daerah dimana aku tinggal sekarang, ini dapat dilihat jika salah satu tetangga sedang membutuhkan bantuan tenaga kerja seperti saat ada acara hajatan ataupun saat berduka, mereka para tetangga dengan sukarela datang untuk membantu tetangganya yang sedang suka ataupun yang sedang berduka, mereka membantu tanpa meminta bayararan dari pihak yang mengadakan acara tersebut ataupun yang sedang berduka. Rukun bertetangga ini juga bisa dilihat dalam kehidupan sehari-hari seperti saling memberi diantara satu dengan yang lain walaupun sesuatu yang diberikan itu tidaklah sesuatu yang sangat berharga tapi sesuatu itu hanya barang kecil seperti sayur-sayuran atapun makanan kecil lainnya. Saya teringat dengan kata-kata R.A Kartini, menurutnya dengan menolong diri sendiri kita dapat menolong orang lain dengan lebih baik. Aku mengartikan kata-kata itu dengan belajar, menurutku dengan selalu belajar aku mampu menolong diri sendiri dan dengan itu pula aku mampu menolong orang lain dengan ilmu yang telah aku miliki. Aku mempunyai perasaan yang berbeda ketika aku mampu menolong orang lain, perasaan terharu namun bercampur bahagia atau mungkin perasaan yang tak mampu untuk aku jelaskan dengan kata-kata.

Prinsip yang sering aku terapkan adalah prinsip kesukarelaan, kemanusian juga prinsip kesamaan, karena prinsip-prinsip tersebut adalah prinsip-prinsip yang sering aku jumpai di keadaan sekitar ku tinggal. Dalam pengalaman ku tentang prinsip kemanusian disaat aku berangkat ke sekolah dengan mengendarai sepeda motor, saat itu keadaan jalan yang licin karena setelah diguyur hujan semalaman, saat itu jalanan cukup lengang, hanya ada 3 kendaraan yang melintas, yang pertama adalah motor yang aku kendarai dan 2 motor anak sekolah yang berseragam sama denganku tapi aku tidak mengenal anak itu, “mungkin itu murid baru di sekolahku”, pikirku dalam hati, tak lama kemudian salah satu motor mendahuluiku dengan kecepatan yang cukup tinggi namun yang satunya lagi masih di belakangku tapi tiba-tiba suara benda jatuh mengagetkanku, aku menengok kebelakang dan ternyata salah satu motor itu terjatuh kemudian aku memutuskan untuk memutar arah untuk membantunya, aku menggunakan seragam putih abu-abu, aku membantunya untuk berdiri sehingga darahnya mengenai baju yang saat itu aku kenakan sehingga bajuku berlumuran darah, kemudian aku menelfon salah satu polisi lalu lintas yang aku kenal kemudian aku membawanya kerumah sakit terdekat, kejadian itu membuatku terlambat sekolah namun aku bahagia telah mampu membantu seseorang dan aku bahagia karna keterlambatanku.

 Prinsip kesamaan juga sering aku terapkan karena salah satu temanku berbeda agama denganku, aku beragam Islam sedangkan temanku beragama Kristen, awalnya aku memandangnya sebelah mata namun setalah aku mengenalnya lebih dekat kami kini menjadi teman akrab, Menurutku  kita tak perlu memilih-milih teman karena semua teman itu sama asalkan kita mengerti mana yang baik dan mana yang buruk karena dengan itu kita mampu memilah-milah perbuatan mana yang harus kita ikuti dan perbuatan mana yang tidak harus kita ikuti. Dengan kita membatu orang lain maka secara tidak langsung kita mampu memberikan senyuman pada dunia. Kita mampu memulai membatu dari hal-hal kecil yang mungkin hal itu tak begitu berpengaruh besar pada saat itu namun suatu saat nanti pasti akan berguna. Aku percaya pengalaman adalah guru yang terbaik.

No comments:

Post a Comment